Budaya
Saling Menghargai Antar Sesama

Seperti yang sudah kita pelajari, masyarakat Indonesia
sangat beragam. Ada banyak suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, dan kesenian di
Indonesia. Budaya menghargai menjadi
sikap langka dan mahal untuk dilakukan di negeri ini. Lemahnya budaya
menghargai tidak terlepas dari miskinnya pendidikan karakter yang tertanam pada
masyarakat kita. Terutama karakter yang ditanamkan oleh orang tua kepada
anak-anaknya semenjak dini. “Tidak menghargai” sudah menjadi budaya ketidaksadaran kita,
budaya yang muncul karena perbedaan kasta, suku, bangsa dan agama. Krisis
menghargai terjadi karena kita dibutakan oleh ego, pengalaman, pangkat dan
jabatan kita sehingga menganggap remeh orang lain yang pengalaman, posisi atau
pendidikannya di bawah kita. Yang tua tidak menghargai pendapat yang muda,
sehingga dipandang sebelah mata, begitupula yang mempunyai gelar serjana
menganggap rendah yang tidak bergelar dan yang bergelar pun ingin dihargai
karena gelarnya yang di anggap sakral dan keramat.
Tahukah Anda bahwa orang lain akan lebih menghargai orang
yang menghargai mereka? Nah, sebelum kita menuntut orang lain menghargai kita,
kita perlu terlebih dahulu menghargai mereka. Kuncinya hanya satu: buat orang
lain merasa penting dan berharga. Lalu bagaimana cara agar kita dapat
menghargai orang lain? Caranya adalah sebagai berikut :
1.
Kenali Orang-orang Sekitar
Tiap hari kita berinteraksi dengan
orang lain. Orang-orang yang paling sering berhubungan dengan kita adalah
mereka yang berada di sekitar kita: keluarga, dan tetangga. Nah, kenali
orang-orang di sekitar kita. Perhatikan bahwa kita memiliki persamaan dan
perbedaan dengan mereka. Dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk
bekerja sama dengan mereka dan menghargai mereka.
2.
Fokus pada Kelebihan
Seringkali kita lebih fokus pada
kesalahan dan kekurangan orang lain. Hal ini menyebabkan kita sulit sekali
menghargai mereka. Sebaliknya, karena kita selalu memperhatikan kekurangan
orang lain, orang lain pun menjadi enggan berinteraksi dan bekerja sama dengan
kita karena mereka merasa enggan jika selalu merasa “dipermalukan”. Yang perlu
kita ubah adalah fokus kita: coba fokuskan perhatian kita terlebih dulu pada
kelebihan orang lain, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
3.
Bangun Hubungan Saling Percaya
Ternyata hukum timbal balik memang
berlaku dalam hidup ini. Jika kita tidak memercayai orang lain, mereka pun
tidak akan memercayai kita. Sebaliknya, jika kita memercayai orang lain, orang
lain akan memercayai kita.
Kita harus menghargai antar umat beragama, antar budaya
orang lain agar timbul persatuan dan kesatuan. Yang sesuai dengan “Bhineka Tunggal Ika” meskipun
berbeda-beda namun tetap satu. Semoga kita bisa menjadi manusia yang saling menghargai, bukan hanya menghargai
orang lain, tetapi juga menghargai budaya sendiri, menghargai karya orang lain,
menghargai pahlawannya, menghargai keyakinan orang lain, menghargai bangsanya
sendiri, dan menghargai agama serta Tuhannya. Mari kita budayakan sikap
menghargai, karena menghargai itu mudah, semudah kita ingin dihargai orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi blog saya, silahkan tinggalkan komentar